Mengenal Lebih Dalam Tentang Mobil Tanpa Pengemudi di 2021
Mobil Tanpa Pengemudi – Jaman yang berubah diikuti oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat, sekarang manusia tidak perlu bersusah payah karena adanya bantuan teknologi. Begitupun dengan masalah mengemudi, kita hanya perlu menggunakan Autonomous car yang dapat mengantar kita kemana saja.
Autonomous Car , Robot Car dan self driving car merupakan nama lain tergantung dengan sebutannya. Mobil tanpa pengemudi ini sudah hadir di beberapa negara yang ada di dunia, untuk mengetahui lebih dekat tentang self driving car ini, mari ikuti ulasan berikut ini;
1. Apa Itu Self Driving Car, Autonomous Car, Robot Car?
Seperti namanya, self driving car ialah kendaraan yang bergerak secara automatis tanpa peranan manusia didalamnya. Mobil ini menyatukan beberapa sensor untuk pahami lingkungannya, seperti radar, GPS, sonar sampai unit pengukur inersia. Disamping itu, mobil ini mempunyai mekanisme kontrol yang hebat dalam menginterpretasikan info sensorik untuk mengenali lajur navigasi yang tepat.
2. Self Driving Car pertama ditingkatkan di tahun 1977
Bicara masalah sejarah, ternyata gagasan untuk bikin mobil yang dapat bergerak automatis telah terpikirkan semenjak seabad lalu! Uji coba berkenaan automated driving systems (ADS) sudah terpikirkan semenjak tahun 1920, lalu bermacam eksperimen dilaksanakan di tahun 1950. Tetapi, mobil yang betul-betul automatis pertama kalinya ditingkatkan di tahun 1977 oleh Japan’s Tsukuba Mechanical Engineering Laboratory.
Mobil ini bisa mencari marka jalan dengan kontribusi dua camera yang dipasang pada kendaraan dan memakai computer analog untuk pemrosesan signal. Mobil ini capai kecepatan 30 km /jam, sebuah rekor yang cukup fenomenal pada zaman itu!
3. Apa Aman Berkendara Dengan Mobil Tanpa Pengemudi?
Kita kemungkinan bertanya, apa aman memberikan kendalian seutuhnya pada mobil ini? Apa tidak ada risiko kecelakaan? Well, hal tersebut telah diperhitungkan oleh beberapa pakar.
Bahkan juga, menurut perusahaan konselor McKinsey dan Company mengakui jika meluasnya pemakaian kendaraan otonom bisa kurangi 90 % dariĀ Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya semua kecelakaan mobil di Amerika Serikat. Disamping itu menahan sampai US$190 miliar dalam kerusakan dan ongkos kesehatan tiap tahun, dan selamatkan beberapa ribu jiwa.
Disamping itu, beberapa pakar keselamatan mengemudi memandang jika kecelakaan jalan raya biasanya disebabkan oleh kelengahan manusia seperti reaksi yang terlambat untuk lakukan pengereman, terdistraksi dan mengemudi melebih batasan kecepatan. Walau di-claim aman, rupanya self driving car bisa juga alami kecelakaan. Seperti self driving car dari Uber yang membunuh wanita Arizona yang berjalan kaki pada 19 Maret 2018 lalu, menurut situs The Guardian.
4. Ada banyak persewaan self driving car yang dapat kamu coba
Tehnologi self driving car memang tidak ada di Indonesia. Tetapi, di Amerika Serikat, ada banyak service persewaan self driving car yang dapat kamu coba. Service ini seperti taksi, tetapi perbedaannya tanpa sopir didalamnya.
Beberapa perusahaan yang mempunyai service ini ialah Uber, Waymo dan Lyft. Untuk Waymo, service ini bekerja 24 jam satu hari, 7 hari satu minggu dan bisa diminta lewat program Waymo One, jelas situs Extreme Tech.
Semestinya taksi online, kita dapat menyaksikan perkiraan harga dan jalur yang bakal dilakukan. Sementara, di Las Vegas ada Lyft yang dapat kita coba. Jumlah armada yang berada di Las Vegas sejumlah 30 mobil, jelas situs Engadget. Kita nantikan kehadirannya di Indonesia, ya!
5. Bagaimana dampak kehadiran self driving car di lingkungan?
Sempat pernah terpikirkan, apa mobil ini ramah lingkungan atau malah kebalikannya? Kenyataannya, mekanisasi kendaraan bisa tingkatkan penghematan bahan bakar mobil dengan memaksimalkan mekanisme pendorong. Bahkan juga, meluasnya pemakaian mobil automatis akan hasilkan efektivitas bahan bakar yang semakin tinggi, ungkapkan situs Scientific American.
Selanjutnya, berdasar laporan dari Intelligent Transportation Society of America, self driving car bisa kurangi 2-4 % konsumsi minyak dan emisi gas rumah kaca sampai 10 tahun di depan. Disamping itu, mobil ini bisa berakselerasi dan mengerem lebih efektif yang bisa mengirit bahan bakar dan kurangi energi yang terbuang. Tetapi, karena pemakaiannya belum masif, karena itu dampak positif dari self driving car belum betul-betul berasa.