Apa Itu Teknologi Big Data? Yuk Pelajari Selengkapnya

Big Data awalnya merupakan sebuah sistem teknologi yang dikperkenalkan untuk menanggulangi “ledakan informasi” seiring dengan semakin bertumbuhnya ekosistem pengguna perangkat mobile dan data internet.

Pertumbuhan perangkat mobile dan data internet ternyata sangat mempengaruhi perkembangan volume dan jenis data yang terus meningkat secara signifikan di dunia maya.

Berbagai jenis data, dari yang berupa teks, gambar, atau foto, video, hingga bentuk data-data lainnya membanjiri sistem komputasi.

Tentunya hal ini memerlukan jalan keluar. Dan Big Data adalah solusi yang kerap diagungkan beberapa waktu belakangan ini.

Saat ini, belum ada definisi resmi dari istilah Big Data. Namun, kemunculannya memang dianggap solusi dari fakta yang menunjukkan bahwa pertumbuhan data dari waktu ke waktu yang telah melampaui batas kemampuan media penyimpanan maupun sistem database yang ada saat ini.

Sudah Tau Apa Itu Big Data?

Big data bukanlah sebuah teknologi, teknik, maupun inisiatif yang berdiri sendiri. Big data merupakan suatu trend yang mencakup area luas dalam dunia bisnis dan teknologi.

Big data menunjuk pada teknologi dan inisiatif yang melibatkan data yang begitu beragam, cepat berubah, atau berukuran super besar sehingga terlalu sulit bagi teknologi, keahlian, maupun infrasturktur konvensional untuk dapat menanganinya secara efektif.

Dengan kata lain, Big Data memiliki ukuran (volume), kecepatan (velocity), atau ragam (variety) uang terlalu ektrem untuk dikelola dengan teknik konvensional.

Big Data melibatkan proses pembuatan data, penyimpanan, penggalian informasi, dan analisis yang menonjol dalam hal volume, velocity, dan variety.

1.Volume (Ukuran)

Pada 2000 tahun lalu, PC biasa umumnya memiliki kapasitas penyimpanan sekitar 10 gigabytes. Saat ini, Facebook menyedot sekitar 500 terabytes data baru tiap harinya.

Sebuah pesawat Boeing 737 menghasilkan sekitar 240 terabytes data penerbangan dalam satu penerbangan melintasi Amerika. Semakin menjamurnya ponsel pintar.

Bertambahnya sensor-sensor yang disertakan pada perangkat harian, akan terus mengalirkan jutaan data-data baru yang terus ter update yang mencakup data-data yang berhubungan dengan lingkungan, lokasi, cuaca, video, bahkan data tentang suasana hati si pengguna ponsel pintar.

2.Velocity (Kecepatan)

Clickstreams maupun ad impressions mencatat perilaku pengguna Internet dalam jutaan event per detik. Algritma jual beli saham dalam frekuensi tinggi dapat mencerminkan perubahan pasar dalam hitungan microseconds.

Proses-proses yang melibatkan hubungan antara suatu mesin dengan mesin lainnya telah melibatkan pertukaran data antar jutaan perangkat, peralatan sensor, dan perangkat-perangkat pada infrastruktur menghasilkan log data secara ral time.

Sistem game online bisa melayani jutaan pengguna secara bersamaan yang masing-masing memberikan sejumlah input per detiknya.

3.Variety (Ragam)

Big Data tidak hanya menyangkut data yang berupa angka-angka, data tanggal, dan rangkaian teks. Big Data juga meliputi data-data ruang / geospatial, data 3D, audio, dan video, serta data-data teks tak berstruktur termasuk file-file log dan media sosial.

Sistem database tradisional di desain untuk menangani struktur data yang konsisten yang volumenya tak pernah sebesar Big Data.

Selain itu, sistem database tradisional juga didesain untuk digunakan dalam satu server yang berdiri sendiri, yang berakibat pada keterbatasan dan mahalnya biaya untuk peningkatan kapasitas.

Sedangkan aplikasi sudah dituntut untuk mampu melayani pengguna dalam jumlah yang jauh lebih besar dari yang pernah ada sebelumnya.

Dalam hal ini, database Big Data seperti halnya MongoDB maupun HBase, dapat memberikan solusi yang feasible yang memungkinkan peningkatan profit secara signifikan.

Singkatnya, Big Data menggambarkan kumpulan data yang begitu besar dan kompleks yang tak memungkinkan lagi untuk dikelola dengan tools software tradisional.