Alat Pendeteksi Stres Dari Urine Yang Dibuat Oleh Mahasiswa ITB
ALAT PENDETEKSI STRES DARI URINE – Stress merupakan salah satu kejadian yang sudah pasti akan dialami oleh setiap orang. Stres tidak hanya terjadi untuk orang dewasa saja , namun mahasiswa ataupun pelajar juga bisa mengalami kondisi stres. Biasanya salah satu penyebabnya slot terbaik yaitu overthinking akan sesuatu atau jenuh dan merasa bosan dengan aktifitas yang dilakukannya setiap hari.
Melihat permasalahan tersebut , sekelompok mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bernama Maha Yudha Samawi, Alifia Zahratul Ilmi, dan Gardin M. Andika Saputra mencoba menciptakan alat pendeteksi stres. Dan uniknya lagi , alat pendeteksi yang mereka ciptakan bisa mendeteksi stress berdasarkan pemeriksaan urine.

Maha Yudha Samawi menjelaskan jika alat ini bekerja dengan mendeteksi beberapa biomarker spesifik seperti sorbitol , asam urat dan asam azelat yang berpotensi besar dapat mengindikasikan depresi.
“Biomarker yang kami gunakan adalah asam azelat, asam urat dan sorbitol yang terdapat di urine,” papar Yudha.
Nantinya biomarker tersebut akan dideteksi dan diukur dengan metode elektrokimia. Kemudian bisa menunjukkan apakah seseorang mengalami depresi atau tidak.
“Alat ini menjadi pendeteksi depresi klinis noninvasif pertama di Indonesia. Umumnya deteksi depresi masih menggunakan kuisioner yang rawan risiko subjektifitas pasien akibat harapan akan kondisi yang dialaminya,” papar Yudha seperti terlihat dari situs https://firewaterallen.com/, Senin (1/3/2021).
Tujuan biomaker dalam urine tidak lain dan tidak bukan untuk memudahkan penggunaan sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat menggunakan alat tersebut tanpa bantuan tenaga ahli medis. Ide ini muncul karena Yudha melihat banyak sekali masyarakat Indonesia yang malu untuk memeriksakan kondisi kejiwaannya.
Dengan adanya alat ini , kini mereka hanya perlu mengeluarkan busa pada kompartemen utama dan menggunakannya layaknya seperti test pack kehamilan.
“Saat dimasukkan ke kompartemen utama, setelah beberapa menit, maka hasil akan ditampilkan di layar,” imbuh Yudha.
Hasil alat tersebut nantinya akan dikalibrasi dengan tes BDI (Beck Depression Inventory) yang saat ini umum digunakan di kedokteran jiwa. Sehingga terdapat 3 level penderita depresi, yakni rendah, sedang, dan berat.
Selain menunjukkan hasil , alat ini juga memberikan kita solusi berupa aktifitas yang tepat untuk penderita depresi rendah , sedang ataupun berat sehingga diharapkan dapat menghilangkan atau mengurangi tingkat stress pada diri seseorang.
“Kami berharap, alat ini dapat mengurangi fatalitas depresi yang secara signifikan menurunkan produktivitas masyarakat. Sehingga di masa mendatang angka kasus depresi dapat menurun dan produktivitas masyarakat dapat meningkat,” pungkas Yudha.
Nah itulah informasi mengenai alat pendeteksi stres dari urine yang dibuat oleh sekelompok mahasiswa ITB. Semoga saja ke depannya akan semakin banyak lagi inovasi yang diciptakan oleh anak anak muda bangsa ya guys !